Kamis, 07 Januari 2010

Angket Sriwedari

Dalam kurun waktu 2 (dua) Bulan terakhir ini negeri yang sangat kita cintai dihebohkan dengan  1 (satu)  mega skandal, berawal dari bailout (penyelamatan) suatu bank swasta di tahun 2008 hingga mencapai triliun-an rupiah uang rakyat, dengan alasan pada saat itu apabila tidak segera diselamatkan maka akan berdampak sistemik bagi dunia perbankan nasional. Proses penyelamatan yang disinyalir tidak transparan dan adanya rekayasa baik dari sejak awal bank tersebut berdiri  (merger) sampai beroperasi membuat rasa kemanusian dan keadilan rakyat terkoyak.

Dari kondisi inilah menggerak hati para anggota wakil rakyat kita di Senayan untuk meminta penjelasan atau bertanya ke pemerintah melalui mekanisme yang sudah berjalan di DPR yang dinamakan Hak Angket, sampai akhirnya terbentuklah Panitia Khusus (Pansus)  Hak Angket "Century", yang mana sampai saat ini masih berjalan dan semakin seru kelihatannya. "Century" di ambil dari bank swasta yang telah diselamatkan oleh Pemerintah.

Mungkin itu sedikit cerita lahirnya "Angket Century" yang kami yakin seluruh warga Cluster Sriwedari mengikuti kasus ini, kami ingin mengajak kembali ke lingkungan kita Cluster Sriwedari yang kita cintai, selama hampir 2 (dua) bulan setelah kami menerima mandat dari warga menjadi Pengurus RT 008/RW 023 banyak menerima masukan dan saran serta komplain dari warga mengenai 2 (dua) hal penting, yang perlu kita hadapi bersama dan mencarikan solusi yang terbaik, masalah yang pertama yaitu mengenai petugas keamanan dan yang kedua tidak kalah pentingnya mengenai sampah.

Mengenai petugas keamanan, memang ini agak dilematis disatu sisi kita menuntut supaya kinerja mereka optimal tapi disisi lain kita pun harus menyadari bahwa mereka bekerja 12 jam dalam sehari dengan pendapatan yang masih minim guna memenuhi kebutuhan mereka dan keluarganya, sehingga hal ini pasti akan berpengaruh terhadap kinerja mereka disamping itu belum adanya aturan yang mengikat mereka menjadi penyebab lainnya. Sedangkan mengenai sampah banyak warga mengelukan sampah nya berhari-hari tidak di angkut padahal iurannya tiap bulan tidak pernah absen, khusus sampah ini ada beberapa faktor external yang mungkin menyebabkan hal itu terjadi seperti pool pembuangan sampah yang penuh dan akhirnya beberapa hari sampah di pool belum terangkut ke TPA Sampah di sekitar Bekasi dan jalan menuju ke pool yang penuh lubang sehingga menghambat perjalanan gerobak sampah. Sedangkan faktor internal seperti gerobak sampah kita yang volume nya terbatas, tidak adanya pengaturan waktu pengangkutan untuk masing-masing Blok, yang semuanya perlu kita benahi bersama.

Dari berbagai masukan dan saran dari warga ke Pengurus mengenai masalah tersebut khususnya mengenai petugas keamanan dan mempertimbangkan rasa kemanusiaan akhir-nya Pengurus memberikan rekomendasi atau solusi yang kami anggap tepat yaitu dengan melakukan penambahan 2 (dua) petugas keamanan sehingga mereka bisa bekerja normal 8 Jam sehari diikuti dengan aturan dan sistem yang jelas dan terarah dan disertai kesepakatan kerja yang jelas dan mengikat baik untuk petugas keamanan maupun petugas kebersihan,  dimana hal ini tentunya akan memiliki konsekuensi terhadap iuran bulanan yang kita keluarkan selama ini.

Dengan tujuan yang baik dan keyakinan bahwa kita bisa bersama-sama menyelesaikan masalah ini akhirnya kami Pengurus memberanikan diri untuk bertanya minta persetujuan warga melalui angket yang kami edarkan ke warga, mungkin inilah angket  pertama di lingkungan Cluster Sriwedari, ya...... mungkin kita bisa namakan "Angket Sriwedari", angket untuk kebaikan dan kemajuan kita bersama.

Kami berharap seluruh warga bisa berpartisipasi dan mendukung "Angket Sriwedari" ini dengan mengisi apapun itu persetujuan -nya dan memberikan masukan dan saran serta kritik nya yang terbaik sehingga kita bisa maju bersama dan mewujudkan "SMART" untuk lingkungan kita. "SMART" pasti bisa............................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar